
Menyusuri jalan bebatuan menuju Desa Inbate yang berada di Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Mata kita dihiasi pemandangan rumah yang jauh dari sederhana. Inbate sekarang menjadi desa sentra pengerajin tempe.

Bermula dari pertemuannya dengan Komandan Pos (Danpos) Perbatasan Inbate Letda Inf. Armansyah Satgas Pamtas Yonif 742/Satria Wira Yudha, menggiring langkahnya menjadi pengusaha UKM.


Ibu Lusiana membangun kemandirian pangan bersama warga desa lain yang menanam kedelai untuk pasokan pembutan tempenya. Dia berharap suatu hari nanti tempe yang diproduksi tidak dari kedelai impor yang didatangkan dari Kupang.
Kemandirian pangan di kota-kota perbatasan negara harus dijaga dari gejolak sosial dan politik jika ketahanan pangan terganggu. Kondisi kritis ini bahkan dapat membahayakan stabilisasi pertahanan negara yang dapat meruntuhkan Pemerintah yang sedang berkuasa.
Jika suatu hari nanti kita menikmati tempe di negeri Lorosae, ingatlah bahwa tempe itu buatan Ibu Lusiana penjaga ketahan pangan perbatasan.
Foto dan teks: Adri Irianto