Quantcast
Channel: Beritalingkungan.com | Situs Berita Lingkungan | The First Environmental Website in Indonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1284

ASEAN Luncurkan Panduan Perangkat Hukum Perangi Tindak Pidana Satwa Liar yang Dilindungi

$
0
0


JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Negara-negaraAnggota ASEAN hariini Rabu tanggal 27 Januari 2016 meluncurkan buku panduan (handbook) “ASEAN Handbook yang berisi berbagai peraturan untuk memberantas perdagangan satwa liar yang dilindungi di negara-negara ASEAN”.  
Peluncuran handbook tersebut dilakukan dalam bentuk Regional Workshop oleh ASEAN Wildlife Enforcement Network, difasilitasi oleh KementerianLingkunganHidupdanKehutanan Indonesia bekerjasama dengan, US Agency for International Development (USAID), Wildlife Enforcement Network ASEAN (ASEAN-WEN) dan Freeland.
Bukupegangan tersebut diharapkan dapat memberikan referensi yang penting dalam penanganan tindak pidana perdagangan ilegal satwa liar yang dilindungi di kawasan ASEAN berdasarkan latar belakang hukum yang berlaku di masing-masing negara di ASEAN.
Buku panduan iniakanmemberikan panduan perangkat hukum bagi aparat penegak hukum dalam proses penuntutan dan peradilanpidana di 11 negara ASEAN yang menguraikan perangkat hukum terkait dengan perlindungan Satwa Liar.
"Bukuini, sudah memberikan dan menunjukkan seberapajauhkitatelah berbuat" kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar melalui sambutan yang dibacakan oleh Dirjen Penegakan Hukum LHK, Rasio Ridho Sani.
Menteri LHK menambahkan, Indonesia merasa puas bekerja bersama para mitra, ASEAN-WEN (Wildlife Enforcement Network), termasuk dukungan pendanaan dari USAID-funded Asia’s Regional Response to Endangered Species Trafficking Program (ARREST), yang implementasi kegiatannya dilaksanakanoleh LSM Freeland Bangkok dan US Fish and Wildlife Service (USFWS)”. Dalam sambutannya Menteri mengapareasiasi kehadiran delegasi dari negara-negara ASEAN, ASEAN-WEN, Pemerintah AS, AIPA (Assembly ASEAN Inter-Parliamentary) dan ASEANAPOL.
Lebihlanjut ditekankan, "Bukuinipentinguntuklebihmemahamiperaturanperundang-undanganperlindungansatwa liar, danuntukmengidentifikasipeluang dalam proses penuntutan, memahami adanya tumpangtindihyurisdiksidaninovasihukum".
MenurutDirekturEksekutif Freeland, Steve Galster, ASEAN padabulanOktober 2015 telahmenyertakanPerdagangan Wildlife danKayusebagai agenda prioritaspadaRencanaAksi ASEAN untukmemerangiKejahatanTransnasional.
BukuPeganganHukum ini memberikankitaalatpentinguntukmembantumemerangiperdagangansatwa liar, inimemungkinkankitauntukberbuat di masa depan. Kami berharapuntuk adanya undang-undang yang lebihbaikdanlebihharmonisuntuk ASEAN,”tuturnya.

DeputiWakil Aron TraverdariAmerikaSerikatMisike ASEAN mengatakan bukutersebutakanmenjadialat yang sangatberhargauntukpegangan ASEAN-WEN dangugustugasnasional. ASEAN membutuhkanliteraturhukum, danbukuinimemberikanpenandapentingdalamhalini.
 “Sayayakinbahwaituakanmenjadialat yang sangatberhargauntukjaksa, pembuatkebijakan, pengadilannasionaldanpraktisi, dandengandemikianmenjaminkelanjutandarikomitmen ASEAN."tambahnya.

BukupanduaniniterinspirasiolehTask Force HukumASEAN, yang terdiri dari para pejabat ASEAN-WEN, jaksa, ahli ASEAN, PBB dan LSM. Initermasukkerjasamainternasional, bantuanhukumkhususbersama, anti pencucianuang, danundang-undang anti-korupsidanekstradisi. Selainitusebagaipedomanbagipejabattentangbagaimanaperangkathukumnasionaldan regional yang termasuk di dalamnyapertimbanganuntukkerjasamateknisantar Negara ASEAN yang relevanuntukpenyelidikandanpenuntutankasus-kasuskejahatanterhadapsatwa liar dan padapengolahanataupertimbanganpermintaanbantuanlintasbatas ASEAN.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1284

Trending Articles