Quantcast
Channel: Beritalingkungan.com | Situs Berita Lingkungan | The First Environmental Website in Indonesia
Viewing all 1284 articles
Browse latest View live

Ancaman krisis pangan didepan mata, petani tak lagi diminati

$
0
0

Ilustrasi petani muda Photografer : Avianrinandhi.

JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Lambatnya laju regenerasi petani menjadi persoalan penting bagi sektor pertanian yang bisa mengancam cita-cita kedaulatan pangan pemerintah.

"Persoalan ini tak hanya muncul di level nasional namun juga global. Secara umum sektor pertanian mengalami penuaan (ageing)dan populasi petani terus berkurang," kata Said Abdullah, koordinator koalisi rakyat untuk kedaulatan pangan (KRKP) melalui keterangan tertulisnya yang diterima Beritalingkungan.com.

Diungkapkan, petani di sub-sahara Afrika rata-rata berusia 60 tahun, di amerika rata-rata berusia 55 tahun. Sementara di Indonesia, berdasarkan data sensus pertanian 2013 diketahui bahwa 61,8 persen berusia di atas 45 tahun dan hanya 12,2 persen saja yang berusia di bawah 35 tahun. Khusus untuk petani tanaman pangan sebanyak 47,57 persen berusia diatas 50 tahun.

Menua dan berkurangnya petani pada level global tentu saja menjadi tantangan produksi pangan dunia. Produksi pangan menurun sementara permintaan akan terus tumbuh. Dengan situasi ini maka penyediaan pangan tak bisa lagi mengharapkan atau bergantung pada pasar global. Penguatan produksi pangan dalam negeri menjadi kunci jika ingin terbebas dari kondisi rawan pangan.

Menurut Said, persoalan regenerasi petani ini tidak bisa dianggap main-main. Ini persoalan urgen yang harus diatasi jika ingin berdaulat pangan seperti yang dicita-citakan dalam nawacita.

Terkait persoalan regenerasi petani ini, KRKP menilai tidak bisa diselesaikan oleh satu sektor saja karena persoalan pertanian dan petani lintas sektor multidisiplin. Upaya regenerasi harus menjadi kerja kolektif semua pihak. Hal ini merujuk pada hasil kajian yang dilakukan KRKP yang didukung oleh Oxfam Indonesia awal tahun ini yang memetakan faktor-faktor yang berpengaruh pada minat untuk menjadi petani.

Hasil kajian menunjukkan 54 persen responden anak petani hortikulutra mengaku tidak ingin menjadi petani. Sementara 63 persen anak petani padi mengaku tidak ingin menjadi petani. Ketidaktertarikan generasi muda pada pertanian ini menunjukkan betapa sektor pertanian tak memiliki daya tarik yang mampu mengalahkan sektor lainnya terutama industri. Anak-anak muda mengaku lebih memilih menjadi buruh industri karena pendapatannya lebih pasti.

Faktor akses dan aset lahan, kepastian harga jual atau pendapatan, pengetahuan atau pendidikan tentang pertanian dan ketersediaan infrastruktur pendukung  menjadi faktor penting yang mempengaruhi minat orang tua dan anak untuk menjadi petani. Faktor-faktor ini adalah kunci yang harus disentuh oleh pemerintah supaya minat generasi muda meningkat.

Sementara itu, Suryo Wiyono, Peneliti Utama Pusat Kajian Strategis Kebijakan Pertanian sekaligus Kepala Departemen Proteksi Tanaman IPB, mengatakan, persoalan regenerasi pertanian juga dimulai dari pendidikan. sudah saatnya dilakukan pembenahan pada aspek pendidikan sehingga mampu membangkitkan semangat generasi muda untuk menajdi petani.

Ketersediaan lembaga pendidikan yang khusus pertanian dengan kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan pertanian kekinian perlu diperkuat dan diperbanyak.

Pada sisi lain perlu juga dipertimbangkan untuk memperkuat pendidikan vokasi pada level pendidikan tinggi. Dengan demikian diharapkan semangat dan minat generasi muda untuk bertani kembali tumbuh.

Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan minat generasi muda hendaknya dilakukan dengan tepat dan menjawab persoalan mendasar. Oleh karenanya, KRKP mendesak pemrintah untuk melakukan serangkaian program dan kebijakan.

Program dan kebijakan tersebut adalah reforma agraria untuk meningkatkan akses dan aset petani, penguatan kebijakan harga jual (subsidi output) untuk kepastian pendapatan, pembenahan dunia pendidikan pertanian dan peningkatan sarana dan prasarana pertanian.

Kebijakan dan program tersebut haruslah dilakukan secara utuh. Jika hanya berkutat pada satu program atau kebijakan saja maka dampak yang dihasilkan tak akan maksimal. 

"Kegagalan melakukan regenerasi petani, tak hanya akan mengancam ketahanan dan kedaulatan pangan namun juga kelangsungan kehidupan pertanian dan petani itu sendiri. Upaya yang holistik haruslah dilakukan dan tak bisa lagi hanya basa basi jika benar ingin mewujudkan nawacita, berdaulat pangan."tandasnya (BL)
-->

Pencemaran sungai Citarum kembali disorot

$
0
0
Sungai Citarum. Foto : ©Yudi Mahatma/Greenpeace.

BANDUNG, BERITALINGKUNGAN.COM-  Sejumlah lembaga pembela lingkungan yang tergabung dalam Koaliasi Melawan Limbah kembali menyoroti pencemaran lingkungan yang terjadi di sungai Citarum, Jawa Barat.

Mereka kegiatan publik “Dari Kita Untuk Citarum” kemarin  (21/5) di Taman Musik  Bandung.

Kegiatan ini digelar tiga hari menjelang putusan sidang gugatan Koalisi Melawan Limbah yang akan diumumkan pada hari Selasa, 24 Mei 2016 di PTUN Bandung.

"Acara publik ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada publik tentang permasalahan pencemaran bahan berbahaya beracun industri di Citarum, dan untuk menggalang dukungan publik luas terhadap gerakan Melawan Limbah,"kata Ahmad Ashov Birry, Detox Campaigner Greenpeace Indonesia melalui keterangan tertulisnya yang diterima Beritalingkungan.com,

Dijelaskan, kegiatan ini terdiri dari serangkaian aktivitas diantaranya diskusi publik yang menghadirkan Wakil Gubernur Jawa Barat serta sejumlah instansi terkait seperti  BPLHD Jabar serta KLHK. Beberapa komunitas dari Bandung seperti Lamda Art dan Gombong Nyora turut meramaikan acara ini.

Sejumlah foto karya pewarta foto dari Wartawan Foto Bandung dan Pewarta Foto Indonesia Bandung yang memberikan potret berbagai kondisi Citarum saat ini turut dipamerkan. Selain itu juga digelar lokakarya recycling-upcycling pakaian bekas oleh desainer Yufie Kartaatmaja sebagai salah satu solusi alternatif bagi busana yang lebih ramah lingkungan.

Citarum adalah sungai terpanjang dan terbesar di provinsi Jawa barat. Keberadaannya sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat disekitarnya. Pemanfaatan sungai Citarum sangat bervariasi dari hulu hingga hilir antara lain untuk memenuhi berbagai kebutuhan termasuk rumah tangga, irigasi, pertanian, peternakan, pembangkitan listrik dan industri. Perkembangan pesat industri di sepanjang DAS Citarum dan lemahnya penegakan hukum terhadap industri pencemar merupakan salah satu penyebab utama krisis pencemaran B3 di Citarum.

Pada Bulan Desember tahun lalu, Koalisi Melawan Limbah memasukkan gugatan terhadap keputusan Bupati Sumedang tentang pemberian IPLC (Izin Pembuangan Limbah Cair) kepada tiga pabrik tekstil di kawasan Rancaekek. Proses hukum yang berjalan telah melalui serangkaian persidangan, termasuk diantaranya sidang untuk mendengarkan keterangan saksi ahli dan fakta dan pemeriksaan setempat.

Bulan April 2016, Koalisi Melawan Limbah meluncurkan sebuah laporan yang menghitung kerugian ekonomi akibat pembuangan limbah industri di Sungai Cikijing, Rancaekek. Dalam Laporan yang berjudul “Konsekuensi Tersembunyi” tersebut terungkap bahwa total kerugian ekonomi akibat pencemaran di kawasan Rancaekek dengan pendekatan Total Economic Valuation (tanpa mengikutsertakan biaya abai baku mutu) mencapai angka Rp. 11.385.847.532.188 (± 11,4 Triliun).

Kerugian ekonomi yang dihitung adalah kerugian masyarakat pada periode 2004-2015 dari multisektor meliputi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kesehatan, kerugian karena kehilangan jasa air, penurunan kualitas udara, dan kehilangan pendapatan yang mencapai lebih dari 3,3 triliun. Selain itu estimasi biaya remediasi 933,8 Ha lahan tercemar mencapai setidaknya lebih dari 8 triliun.

Dadan Ramdan, Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat menambahkan, kasus Rancaekek dapat menjadi potret pembuangan bahan kimia berbahaya beracun yang masih terjadi secara luas ke badan sungai dan lingkungan Indonesia dan betapa mudahnya industri untuk mencemari dan lari dari tanggungjawabnya.

"Praktik kotor dan tidak bertanggungjawab industri yang menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat dan lingkungan seperti di Rancaekek tidak boleh mendapat tempat lagi di masa depan."terang, (BL).
-->

Lapar, beruang madu di Kebun Binatang Bandung makan kotorannya sendiri

$
0
0

BANDUNG, BERITALINGKUNGAN.COM- Ketika mengunjungi Kebun Binatang Bandung (KBB), Jawa Barat, pada hari Minggu (22 Mei 2016) Investigator Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group melihat beruang madu dalam kondisi kurus dan kelaparan.

Beruang madu itu pun terlihat memakan kotorannya sendiri. Beruang lainnya mengemis-ngemis kepada pengunjung kebun binatang untuk meminta makanan dari para pengunjung yang melemparkan makanan sembarangan kepada beruang.

KBB adalah kebun binatang yang mendapat julukan “death zoo’ dimana seekor gajah baru-baru ini mati yang diduga diakibatkan pembiaran.

Investigator senior Scorpion Marison Guciano dalam keterangan tertulisnya mengatakan, kebun binatang tersebut penuh dengan satwa kelaparan. “Ini teramat buruk. Mengapa pihak manajemen tidak memberi makan satwa dengan baik. Ini adalah salah satu kebun binatang paling buruk di Indonesia.”ujarnya.

Berdasarkan hasil pemantauan Scorpion, kekhawatiran terhadap keselamatan satwa di Kebun Binatang Bandung juga muncul dari banyak pihak dan dapat dilihat pada TripAdvisor yang pada umumnya menunjukkan kekecewaan dan sangat kekesalan menyaksikan begitu banyak satwa yang kelaparan di kandang-kandang kotor.

Marison menambahkan,  Scorpion meminta pemerintah untuk menolong beruang madu ini termasuk juga satwa-satwa lainnya sesegera mungkin. Pemerintah perlu menghentikan penderitaan satwa-satwa dan memastikan bahwa pihak manajemen memahami tangungjawab mereka. Mungkin menutup kebun binatang ini sesegera mungkin adalah merupakan pilihan terbaik sebelum lebih banyak lagi satwa yang mati secara menyakitkan yang semestinya bisa dihindari. (BL)
-->

Bersama Singapore Airlines Temukan Sisi Menarik di Bangkok

$
0
0

Kuil Fajar atau Wat Arun, Bangkok.

BANGKOK, BERITALINGKUNGAN.COM- Menjamurnya bisnis transportasi membuat para pengusaha membuat produknya semenarik mungkin di mata masyarakat, termasuk juga transportasi udara. 

Layaknya usaha yang selalu dikejar pesaing Singapore Airlines pun demikian, selalu berusaha menampilkan wajah yang rupawan nan mempesona lewat fasiltas dan layanan yang mumpuni.
 
Singapore Airlines merupakan maskapai penerbangan yang berada di bawah naungan Malayan Airways Limited (MAL), sebuah joint venture antara Imperial Airways, Ocean Steamship Company of Liverpool dan the Straits Steamship of Singapore.

Menariknya maskapai ini berani tampil beda dimana jika maskapai lain berlomba menonjolkan kesan pesawat yang modern maka Singapore Airlines tidak, maskapai ini lebih memilih menunjukkan keeleganan dan kemewahannya dari para pramugari yang memakai seragam khas sarong kebaya. 

Keramahan dan kecerian dari pramugarilah yang akan membuat penumpang merasa aman dan nyaman.
Tidak hanya itu, demi memanjakan penumpang maskapai berbintang lima ini pun turut dilengkapi kelas bisnis dan ekonomi. Dimanapun kelas Anda berada , pelayanan layaknya hidangan, bagasi hingga fasilitas hiburan pun akan Anda dapatkan. 


 Tujuan penerbangannya juga  tidak tanggung – tanggung hingga penerbangan internasional pun bisa Anda rasakan bersama Singapore Airlines.
Singapore Airlines.

Ingin terbang bersama masakapi ini pun terbilang sangat mudah. 

Demi mendapatkan tiket Singapore Airlines Anda akan dipermudah untuk memesannya melalui situs booking online sekelas Traveloka ataupun jika Anda ingin berburu promo Singapore Airlines tinggal klik Singapore Airlines online booking. Mudah dan praktis bukan?

Nah jika masih bingung menentukan tujuan berlibur bagaimana dengan salah satu tujuan penerbangan favorit maskapai ini, Bangkok ? adalah sebuah negara kerajaan yang berpusat kota di Bangkok. Negara ini dikenal dengan misinya untuk mengedepankan pariwisata sebagai sumber devisa. Hal ini sejalan dengan kecantikan alam yang dimiliki Bangkok yang berujung pada bergamanya pilihan destinasi wisata yang juga menawan di sini.

Jika Anda berminat ke Bangkok maka ada beberapa destinasi wisata yang harus Anda kunjungi baik karena alamnya yang megah ataupun karena suasananya yang langka. Yang pertama adalah keindahan kuil yang cukup banyak disini salah satunya adalah Kuil Fajar atau Wat Arum. 

Dinamakan kuil fajar bukan hanya karena ukiran kuil yang menawan dan eksotis namun juga bangunan megah ini tampak lebih memukau jika dipandang di waktu fajar atau saat matahari terbenam. Syahdunya suasana kuil ini sempurna untuk menikmati alam Bangkok sembari mengabadikan keindahan kuil di balik jepretan kamera Anda.

Kemudian adalah jangan sampai lewatkan bangunan yang di cap paling indah dan menjadi ikon kota Bangkok, Grand Royal Palace. Bangunan indah ini dulunya berasal adalah tempat tinggal para Raja sehingga jika Anda ingin melihat lebih dekat potongan keindahan bangunna ini Anda diwajibkan memakai pakaian sopan dan membayar tiket sekitar 175 ribu rupiah. 

Bangunan keramat ini tidak hanya menampilkan kesan mewah terlebih jika Anda mengunjungi pada malam hari yang membuat bangunan ini tercecer kerlipan lampu warna –warni.Jika dari tadi melihat keindahan lalu bagaimana jika Anda ditantang untuk turut menyaksikan sedikit bukti kekejaman sejarah Bangkok di Bangkok Correction Museum

Jika kebanyakan museum menampilkan benda – benda bersejarah pada umumnya namun tidak dengan museum ini walaupun sama juga memamerkan benda bersejarah namun bendanya berupa alat – alat yang digunakan untuk menyiksa para tahanan. Hal inI dikarenakan museum ini dulunya difungsikan sebagai penjara. Isi museum ini sukses menampilkan proses matinya para tahanan dengan sangat sadis dan tanpa ampun. Jadi berani kesini ? (Adv/BL)

Ke Lombok Lebih Nyaman Pakai Batik Air

$
0
0

LOMBOK, BERITALINGKUNGAN.COM-  Kata orang, tanah Indonesia adalah tanah surga karena subur sehingga bisa memiliki hasil bumi yang melimpah. Tapi, mungkin, julukan tanah surga ini juga karena Indonesia memiliki keindahan alam yang tak jarang tak akan Anda temui di tempat lain.

Unik, eksotis, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, itulah tempat-tempat indah yang ada di Indonesia. Lombok, misalnya, sampai kini bahkan masih menjadi favorit wisatawan lokal dan dari berbagai penjuru dunia. Lombok punya pantai yang cantik, air laut yang bersih dengan keragaman bahari, gunung yang megah, sampai pulau-pulau terbaik yang benar-benar tenang dan bebas polusi! Lombok memang cocok untuk Anda yang ingin melepas penat.

Menuju ke Lombok, paling efektif melalui jalur udara. Ada banyak maskapai yang menawarkan rute dari berbagai kota di Indonesia ke Lombok, termasuk dari Jakarta. Salah satunya adalah Batik Air. 
Maskapai yang mulai resmi beroperasi sejak April 2013 ini adalah maskapai yang melayani segmen full service, namun dengan harga yang tetap kompetitif. Anak perusahaan Lion Air Group ini berbasis di Manado dan telah melayani berbagai rute penerbangan ke berbagai kota di Indonesia dan juga ke negara-negara lainnya, seperti Australia, Malaysia, Singapura, Hongkong, Thailand, Sri Lanka, Banglades, Vietnam, Arab Saudi, India, dan Nepal.

Di Indonesia, salah satunya Batik Air melayani rute penerbangan dari Jakarta menuju Lombok. Terbang ke Lombok dengan Batik Air, Anda tidak hanya akan mendapatkan kenyamanan lebih, tapi juga harga tiket yang bersaing. Harga tiket dari Jakarta ke Lombok adalah  mulai dari Rp600.000-an sekali jalan 

Tiket Batik Air bisa Anda beli website resminya ataua di situs penyedia tiket pesawat, seperti Traveloka.  Dengan harga tiket tersebut, keuntungan yang bisa Anda dapatkan antara lain adalah jatah bagasi sampai 20 kg untuk Economy Class dan 30 kg untuk Business Class. Sementara itu, bagasi kabin yang diizinkan mencapai 7 kg.

Kursi yang ergonomis dengan jarak antarkursi yang lega tentu tak akan membuat tubuh Anda lelah selama perjalanan. Di Economy Class saja, kursi lapang sampai 32 inci, sementara di Business Class sampai 45 inci. 

Selain itu, dalam perjalanan dari Jakarta menuju Lombok selama 2 jam langsung, Anda juga tidak akan bosan karena di dalam kabin tersedia fasilitas hiburan yang lengkap. In-flight entertainment tersedia, baik di Economy Class maupun di Business Class. Di Economy Class, fitur capacitive touchscreen tersedia di punggung kursi penumpang. Di Business Class, layar LCD-nya tersedia di pegangan kursi sehingga lebih mudah dijangkau, namun tak mengganggu kenyamanan.


Anda dapat mengakes film-film terbaru, musik-musik terkini, serta berbagai pilihan permainan seru. Bahkan, bukan hanya film-film paling update, film-film klasik juga tersedia. Jadi, 2 jam perjalanan Anda ke Lombok tak akan terasa panjang dan membosankan. Ditambah lagi, selama perjalanan, Anda juga bisa mengisi daya perlengkapan elektronik Anda karena USB port tersedia di setiap kursi. Jadi, Anda akan siap menjelajah Lombok tanpa khawatir kehabisan baterai dengan cepat.

Karena merupakan maskapai di kelas full-service,Batik Air juga menyediakan makanan dan minuman gratis untuk Anda selama perjalanan. Penumpang Economy Class akan mendapatkan makanan ringan dan minuman secara cuma-cuma untuk penerbangan kurang dari 2 jam. Untuk penerbangan ke Lombok, sekitar 2 jam bahkan lebih, penumpang Economy Class akan mendapatkan makanan hangat serta makanan dan minuman ringan. 

Sementara itu, penumpang Business Class akan mendapatkan makanan hangat dan minuman untuk semua penerbangan. Selain itu, sebagai tambahannya, penumpang Business Class juga akan mendapatkan minuman sambutan serta hidangan penutup juga, seperti es krip atau piuding.

Sekarang, Anda pasti sudah tidak sabar ingin segera liburan ke Lombok. Jangan lupa, agar liburan Anda semakin berkesan, pilihlah waktu yang bukan peak season atau musim liburan agar tidak terlalu ramai. Selamat berlibur! (Adv/BL)


Indonesia dorong upaya Internasional perangi perdagangan satwa liar

$
0
0



NAIROBI, BERITALINGKUNGAN.COM- Menteri LHK, Dr. Siti Nurbaya, MSc dalam pertemuan dengan Division of Environmental Policy Implementation (DEPI) United Nations Environment Programme (UNEP)             mendorong upaya Internasional dalam memerangi perdagangan satwa liar ilegal.

“Perdagangan satwa liar ilegal adalah kejahatan lintas batas terhadap manusia dan ekosistem manusia, dan harus diperangi.”kata Siti melalui keterangan tertulisnya yang diterima Beritalingkungan.com (25/05/2016). 

Dijelaskan, Indonesia mempunyai berbagai upaya strategis dalam menangani Perdagangan Satwa Ilegal (Illegal Trade Wildlife and Wildlife Product). Presiden Jokowi juga telah meluncurkan gerakan nasional untuk konservasi satwa liar pada tanggal 14 April tahun 2016 ini.

Sebagai warisan universal untuk kita dan generasi yang akan datang, Taman Nasional terintegrasi dalam isu keanekaragaman hayati dan kesejahteraan manusia.

Untuk negara mega-biodiversity, Indonesia telah meningkat regulasi dan penegakan hukum antara lain dengan pengetatan gerbang satwa liar  keluar, dengan memperkuat kerjasama internasional melalui forum multilateral seperti CITES, APEC, UNODC dan Jaringan Penegakan Wildlife ASEAN, serta bilateral dengan Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada.

Partisipasi masyarakat, juga melalui Organisasi Masyarakat Sipil, merupakan aspek penting.  "Kami mendorong upaya internasional yang kuat untuk memerangi perdagangan satwa liar ilegal sebagai kejahatan luar biasa."tambahnya. (BL)
-->

Tim Gabungan tangkap pelaku perdagangan Harimau Sumatera

$
0
0

LANGKAT, BERITALINGKUNGAN.COM- Tim gabungan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL)bekerjasama dengan Polres Langkat melakukan penangkapan terhadap 3 orang pelaku perburuan dan perdagangan satwa liar Harimau Sumatera. 

Kepala Balai Besar TN Gunung Leuser, Andi Basrul mengungkapkan, penangkapan dilakukan di Kampung Sogong, Desa Kutagajah, Kecamatan Kutambaru, Kabupaten Langkat pada pukul 16.30 WIB (25/05/2016). Setelah dilakukan peyelidikan diketahui pelaku bernama Hendra,Dedi dan Ledes.
Barang bukti yang berhasil diamankan  berupa satu lembar kulit harimau beserta tulang dan taring. Saat ini tersangka diamankan di Polres Langkat dan akan dilakukan penyidikan bersama.
Sementara Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Novrizal mengatakan, pihaknya melalui Dirjen Konsevasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem serta Dirjen Penegakan Hukum LHK semakin gencar untuk melakukan penindakan terhadap kejahatan perdagangan ilegal Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) atau secara global dikenal sebagai wildlife Crime, karena diketahui bahwa wildlife crimetelah menjadi Transnational Organized Crime dan diposisikan serupa dengan kejahatan, seperti korupsi, pencucian uang, senjata api ilegal, obat-obatan, terorisme dan kejahatan terorganisir lainnya. Dan wildlife crime menduduki ranking tertinggi setelah narkoba dan pencucian uang.
Kejahatan TSL /wildlife crime begitu menarik bagi pelakunya karena menjanjikan keuntungan yang sangat besar. Nilai perdagangan satwa ilegal mencapai 15 – 20 miliar dolar per tahun, ini merupakan angka perdagangan ilegal yang sangat besar di dunia, dimana nilainya hampir sama dengan perdagangan narkoba.
Indonesia sendiri merupakan negeri yang sangat kaya dengan keanekaragaman biodiversity. Indonesia merupakan rumah dari 17% total spesies yang ada di dunia, yaitu sebanyak 35 ribu – 40 ribu spesies tumbuhan (11-15%), 707 spesies mamalia (12%), 350 spesies amphibi dan reptil (15%), 1.602 spesies burung (17%) dan 2.184 spesies ikan air tawar (37%).
Sementara untuk kelautan terdapat setidaknya 2.500 spesies molusca, 2000 spesies krustasea, 6 spesies penyu laut, 30 spesies mamalia laut, dan lebih dari 2.500 spesies ikan. Oleh karena itu kita membutuhkan upaya ekstra untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman biodiversity kita guna mendukung pembangunan yang berkelanjutan.(BL)

Menteri LHK berbicara pada The Network of Women Ministers and Leaders For The Environment

$
0
0

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya berbicara pada The Network of Women Ministers and Leaders For The Environment Breakfast Meeting dalam rangkaian UNEA-2. Dalam paparanya Menteri LHK bicara tentang  kebijakan Pemerintah RI mulai tahun 2010 telah mendorong penguatan peran wanita didalam pemerintahan, juga komitmen pemerintah dalam pencapaian target Sustainable Development Goals (SDG). Ditambahkan juga bahwa 8 dari 34 Menteri Kabinet Kerja adalah perempuan.
-->

KLHK dukung Badan Restorasi Gambut

$
0
0
Lahan gambut. Foto : http://goalterzoko.blogspot.co.id.
JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Sekretaris Jenderal Kementerian LHK, Bambang Hendroyono memberikan apresiasi tinggi atas dukungan berbagai Universitas di Indonesia dan Kedutaan Besar Jepang untuk keberhasilan kerja Badan Restorasi Gambut (BRG) merestorasi kawasan gambut Indonesia.

Hal tersebut disampaikan pada saat membuka acara Joint Symposium Restorasi Gambut dan Pencegahan Kebakaran Gambut di Jakarta (30/5).

“Kami memberikan apresiasi atas terselenggaranya joint symposium ini, terlebih salah satu outputnya adalah memperkuat kesepakatan kerjasama antar BRG dengan berbagai Universitas di Indonesia di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat yang tentunya untuk mendukung pelaksanaan restorasi ekosistem gambut. Apresiasi juga kami berikan kepada Kedutaan Besar Jepang yang telah mendukung kerjasama dengan Universitas Kyoto dan Universitas Hokkaido”, kata Bambang Hendroyono.

Ada 11 perguruan tinggi di Indonesia yang terlibat dalam kegiatan tersebut yaitu Universitas Jambi, Universitas Riau, Universitas Tanjungpura, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Palangkaraya, Universitas Cendrawasih, Universitas Mulawarman, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Sebelas Maret. Para pakar restorasi dari perguruan tinggi ini diharapkan dapat berbagi pembelajaran, informasi dan kajian ilmiah terkait riset dan kegiatan restorasi gambut yang telah dilakukan.

Badan Restorasi Gambut (BRG) sedang membuat langkah percepatan aksi restorasi gambut di Indonesia yaitu yang difokuskan pada tujuh provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalteng, Kalbar, Kalsel, Papua dan Papua Barat serta terdapat empat kabupaten yang mendapat perhatian khusus yaitu Kabupaten Meranti (Riau), Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Musi Banyuasin (Sumatera Selatan) dan Kabupaten Pulang Pisang (Kalteng).

Bambang kembali menegaskan KLHK mendukung penuh upaya BRG. 
 
“Untuk melaksanakan kegiatan restorasi gambut, KLHK memberikan dukungan berupa kebijakan teknis antara lain pedoman inventarisasi dan penetapan fungsi ekosistem gambut, pedoman pemulihan ekosistem gambut dan pedoman tata kelola air dengan pendekatan satu kesatuan hidrolgis gambut”, urainya.

Selain itu Bambang Hendroyono juga menekankan pentingnya pelibatan masyarakat dalam restorasi gambut. Strategi kegiatan rstorasi gambut penting untuk memperhatikan peningkatan kesejahteraan masyarakat, kapasitas kelembagaan masyarakat dan mampu menciptakan kemandirian masyarakat dalam restorasi gambut, mempertimbangkan konflik masyarakat dengan pengusaha, serta mengedepankan kearifan lokal.

"Kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan gambut berdampak sangat merugikan bagi Indonesia. Kerugian sosial, ekonomi, kesehatan, lingkungan dan bahkan merembet pada persoalahan hubungan antar negara, hal ini tidak boleh terus menerus berulang di republik ini,"jelasnya (BL)
-->

Petani dirugikan akibat perjanjian pendanaan JBIC untuk PLTU Batang

$
0
0
Aksi para aktivis lingkungan dan masyarakat setempat tolak  pembangunan PLTU Batang.
JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Japan Bank for International Cooperation hari ini mengumumkan perjanjian kredit sebesar US$2.052.000 dengan PT Bhimasena Power Indonesia.

"Ini adalah pukulan besar bagi petani lokal dan nelayan Batang yang telah berjuang dengan gagah berani selama hampir lima tahun untuk melindungi ladang dan wilayah perikanan tangkap mereka dari rencana ini.” kata Arif Fiyanto, Koordinator Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Asia Tenggara.

Dijelaskan, PLTU Batang tidak hanya merampas akses ke ladang mereka, tetapi juga telah menjadi ancaman yang sangat nyata untuk kesehatan masyarakat sekitar. Klaim JBIC (Japan Bank for International Cooperation) bahwa PLTU Batang menggunakan teknologi yang ramah lingkungan adalah penipuan. PLTU yang melepas SO2 dan NOx ke udara, serta berkontribusi besar terhadap perubahan iklim, tidak bisa ramah lingkungan.

Sebuah laporan Greenpeace yang dikeluarkan pada 2014, Kita, Batubara, dan Polusi Udara, menemukan bahwa emisi udara beracun dari PLTU Batang akan membunuh 800 orang per tahun, atau sekitar 30.000 orang selama masa operasional yang diharapkan.

Fiyanto menambahkan, Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, bulan lalu menyoroti bahaya perkembangan batubara di Asia.

Dia mengatakan bahwa batubara sama dengan bencana bagi planet ini. Persetujuan JBIC untuk kredit ini membawa kita satu langkah lebih lebih dekat menuju bencana itu.

"Sangat mengecewakan bahwa JBIC percaya mendanai proyek ini sama dengan membantu pembangunan Indonesia. Padahal dana tersebut akan jauh lebih bermanfaat jika digunakan untuk membangun potensi energi terbarukan yang sangat besar di Indonesia, yang akan memberikan listrik bersih lagi aman bagi masyarakat saat ini, serta bagi generasi mendatang."tuturnya.

Pada Sabtu pagi (04/06), masyarakat di wilayah Batang akan mengadakan protes di dalam dan di permukaan laut, sebagai wujud penolakan terhadap operasi pengeboran yang dilakukan oleh perusahaan terkait proyek Batang. Lebih dari 100 kapal nelayan akan bergabung bersama petani lokal pada aksi tersebut. Masyarakat juga telah mempertahankan "tenda perlawanan" selama beberapa minggu, yang berdiri tak jauh dari pagar yang  menutup akses ke lahan pertanian mereka.

"Pengumuman ini sangat mengejutkan masayarakat Batang. JBIC dan pemerintah Indonesia tidak pernah mendengarkan suara kami. Presiden Jokowi gagal menepati janji untuk mementingkan masyarakat dari pada perusahaan."  kata Cahyadi, salah seorang petani dari Karanggeneng.

Abdul Hakim, salah satu pemimpin nelayan, mengatakan bahwa PLTU Batang tidak hanya merampas ladang milik masyarakat, tetapi juga akan menghancurkan lahan perikanan yang sangat produktif di perairan sekitar Batang.

"Kami akan terus menentang proyek ini, sampai suara kami didengar oleh pemerintah kita," katanya. (BL).
-->

Hari Lingkungan, WWF soroti perdagangan satwa dilindungi

$
0
0

Perdagangan satwa dilindungi di Pasar Jatinegara, Jakarta. Foto : Scorpion.
JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2016 yang jatuh hari ini,  WWF Indonesia  pada tanggal 2 Juni 2016 lalu telah mengadakan diskusi public bertajuk, “Hentikan dan Laporkan Perdagangan Satwa Dilindungi. Hal ini selaras dengan tema  global Hari Lingkungan Hidup  Sedunia tahun ini,  'Wild for Life - Zero Tollerance for Illegal Wildlife Trade'.

Chairul Saleh, Wildlife Crime Team Coordinator-WWF Indonesia menjelaskan, diskusi publik tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian publik pada aktivitas perdagangan satwa dilindungi. 

Sekaligus mendudukkan bersama-sama berbagai pihak untuk mencari tahu akar permasalahan dan solusi terhadap permasalahan ini, yang sudah menjadi ancaman utama kelestarian berbagai satwa langka di Indonesia. 

Selain narasumber dari WWF Indonesia, turut hadir beberapa instansi seperti Ditjen Penegakkan Hukum Lingkungan KLHK, Ditjen KSDAE-KLHK, Pengawasan Sumber Daya Kelautan-KKP, perwakilan Kedutaan Besar Amerika Serikat dan kedutaan besar Inggris, UNODC, MUI, Perhimpunan Dokter Hewan Seluruh Indonesia, PolAir Polda Bali, Polda Metro Jaya-Reskrimsus, Bareskrim Subdit 1 Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Tipiter)-AKBP Sugeng, serta para public figure seperti Davina Veronica, Jessica Mila, Ricky Cuaca,, Jamaica Café,  Turtle Conservation and Education Center, ICEL, Komisi VII DPR RI Aryo Djojohadikusumo, Balai Karantina Ikan-KKP, Garuda Indonesia, dan beberapa komunitas pencinta satwa lainnya.

"Diskusi ini sangat menarik dan memunculkan akar permasalahan yang kerap diabaikan, yaitu soal anggaran pengawasan SDA yang kecil dan perlu diperbesar,"tuturnya melalui keterangan tertulisnya yang diterima Beritalingkungan.com.

Sementara anggota DPR RI Komisi VII Aryo Djojohadikusumo menyatakan anggaran untuk ranger (penjaga hutan) hanya 42 miliar setahun, padahal ada 30-an spesies Indonesia yang masuk ke IUCN Red List yang harus dilindungi dan KLHK punya target untuk menaikkan 10 % 25 species langka di Indonesia dengan total budget  hanya ada sekitar 6 juta dolar  dan jumlah ini sangat sedikit. 

"Jadi tak hanya regulasi yang diperkuat, dan public awareness harus ditingkatkan untuk melaporkan jika mengetahui ada satwa dilindungi yang diperdagangkan, yang terpenting adalah peningkatan anggaran. Paradigma masyarakat yang menjadikan pemeliharaan satwa dilindungi atau menyimpan bagian tubuhnya sebagai alat status sosial dan gengsi, juga sudah harus dihilangkan,"tuturnya.

Chairul Saleh menambahkan, pada akhir diskusi, diperoleh beberapa info menarik bahwa perdagangan satwa dilindungi  seperti fenomena gunung es, semakin diusut semakin banyak ditemukan kasus dan modusnya; persepsi publik masih menganggap bahwa memelihara atau menggunakan satwa dilindungi akan meningkatkan status sosial. 

Selain itu penegakkan hukum dibutuhkan pendekatan multi door (penggunaan beragam undang-undang) dan memguatkan koordinasi antar instansi, dan masih ada ketidakjelasan dalam lembaga legislatif antara Komisi VII dan Komisi IV, seiring disatukannya fungsi kehutanan dan lingkungan hidup di lembaga eksekutif. 

"Terakhir yang tak kalah penting adalah  peran masyarakat penting untuk melaporkan dan turut mengawasi,"tandasnya.(BL)
-->

Harapan Baru, Bayi Gajah Lahir di Taman Nasional Tesso Nilo

$
0
0
Inilah anak gajah Sumatera yang baru lahir di Taman Nasional Tesso Nillo. Foto : © WWF-Indonesia / Ruswanto
RIAU, BERITALINGKUNGAN.COM- Kabar gembira datang dari Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan Riau jelang peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Seekor anak gajah betina lahir dengan selamat pada tanggal 1 Juni 2016 lalu.  

Anak gajah ini merupakan anak ketiga, kesemuanya dilahirkan di TNTN, yang lahir dari induk gajah Lisa, yang merupakan gajah anggota  Elephant Flying Squad sejak April 2004.

Elephant Flying Squad adalah terdiri dari delapan perawat gajah ( Mahout) dan empat ekor gajah terlatih kerjasama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Balai TNTN dan WWF-Indonesia. Tim ini bertugas melakukan penanganan konflik manusia-gajah dengan menggunakan gajah-gajah terlatih untuk melakukan patroli, dan penggiringan gajah liar kembali ke kawasan hutan. Patroli menggunakan gajah Tim Flying Squad secara rutin dilakukan dua kali dalam seminggu.

”Kami sangat gembira atas lahirnya bayi gajah di Taman Nasional Tesso Nilo,ini menyiratkan harapan baru untuk konservasi gajah agar semua pihak lebih berperan aktif untuk perlindungan spesies langka ini dan habitatnya.” kata Kepala Balai TNTN, Darmanto melalui keterangan tertulisnya yang diterima Beritalingkungan.com.

Dijelaskan, Taman Nasional Tesso Nilo merupakan habitat gajah dengan jumlah populasi terbesar di Riau yakni sekitar 150 ekor gajah liar. "Ini harus menjadi kebanggaan masyarakat Riau dan kita bersama agar dapat mempertahankan keberlangsungan populasi gajah tersebut di alam”tambahnya.

Darmanto berharap kelahiran anak gajah ini dapat tumbuh sehat dan membawa perhatian berbagai lapisan masyarakat dan pemerintah untuk lebih nyata melakukan dan mendukung perlindungan Tesso Nilo. 

“Kami berharap Pemerintah Kabupaten Pelalawan dan Provinsi Riau turut mendukung upaya konservasi dan pengembangan ekonomi masyarakat berbasis ekologi di  sekitar TNTN,” tuturnya.

Pasca proses kelahiran, pemeriksaan kesehatan dan perawatan terhadap Lisa dan bayinya terus dilakukan secara teratur oleh petugas kesehatan dari BBKSDA Riau,WWF dan para mahout. 

”Kami telah melakukan pemeriksaan dan kedua gajah ini dalam keadaan sehat. Kami akan terus melakukan pemantauan perkembangan keduanya. Untuk sementara waktu Lisa tidak ikut serta menjalankan tugasnya dalam upaya penanganan gangguan gajah," kata drh.Rini Deswita dari BBKSDA Riau.

Sementara Wishnu Sukmantoro, Manajer Program WWF Sumatera Tengah menyatakan, dengan kelahiran ini, tim Flying Squad kini  memiliki tiga anak gajah yang terdiri dari dua jantan dan satu betina. 

"Kami bersama otoritas terkait akan terus meningkatkan upaya perawatan yang maksimal kepada anak-anak gajah ini agar dapat tumbuh dengan baik,"ujarnya.

Seraya menambahkan selain melakukan upaya mitigasi, keberadaan gajah-gajah Flying Squad dapat menjadi sarana edukasi kepada masyarakat untuk mengenal ekologi  gajah Sumatera.

Sementara gajah dewasa di tim Flying Squad memiliki tugas pokok untuk penanganan konflik, tiga ekor anak gajah dapat mendukung upaya penyadartahuan masyarakat tentang gajah Sumatera. 

Dengan memastikan gajah selalu berada dalam kawasan hutan  yang merupakan habitat aslinya, risiko perburuan terhadap mereka dapat ditekan. 

"Hingga saat ini perburuan dan perdagangan ilegal bagian tubuh gajah masih cukup marak, tak hanya di Indonesia. Oleh karena itulah, Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini mengangkat tema “Zero Tilerance for Illegal Wildlife Trade,”terangnya.

WWF mengajak semua pihak untuk aktif menghentikan dan melaporkan kejadian peradagangan satwa liar khususnya yang masuk dalam daftar dilindungi. (BL).
 
-->

Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2016 akan dibuka besok

$
0
0

JAKARTA, MEDIAJAKARTA.COM- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama Antheus kembali menggelar Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan ke 20 tahun 2016 pada tanggal 9 sampai 12 Juni 2016 di Jakarta Convention Center, Jakarta.

Ketua Pelaksana dari PT Antheus Indonesia Organizer, Santo Widjaja mengatakan, Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan akan membuka acara tersebut besok pada pukul 09.30 di Pre-Function Exhibition Hall A, JCC.

Dijelaskan, Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan ke 20 ini dimeriahkan berbagai acara lingkungan seperti Pameran, Seminar, Talkshow, Games Booth, Eco Driving Rally, Green Music Festival serta Lomba menggambar dan mewarnai.

Pada acara ini Beritalingkungan.com juga berpartisipasi sebagai salah satu media partner (BL).
-->

Ketika Bocah Papua bermain Anak Kanguru

$
0
0
Foto : Suparta Arz/WWF-Indonesia
Bocah dari kampung Akudiomi, Kwatisore, Nabire (Papua), bermain dengan anak kanguru, usai ikut melepas Ekspedisi Saireri di seputar Teluk Cendrawasih, 4-20 Juni 2016.

Menurut Dandhy Dwi Laksono, tim Ekspedisi Indonesia Biru, hutan, laut, dan kondisi ekonomi masyarakat akan dipotret dalam ekspedisi ini.

Ekspedisi tersebut merupakan kerjasama tim Ekspedisi Indonesia Biru dan WWF Indonesia. (BL)

Subhanallah, pesisir pantai Banyuwangi mendadak banjir ikan

$
0
0


Fenomena alam terjadi, pesisir pantai Muncar Banyuwangi mendadak kebanjiran ikan, yang membuat nelayan dan warga setempat terlihat gembira berlomba memunguti ikan yang membanjiri pesisir pantai.

Sumber video : Facebook Phitonherman Phiton


-->

Pemerintah diminta lebih kreatif dalam mengelola dana rebosiasi

$
0
0
Penghijauan. Foto : fotosmp.bhkkotawisata.com
JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin menilai Dana Reboisasi yang mengendap hingga 7 triliun, perlu kreatifitas tinggi untuk diimplementasikan oleh pemerintah.

Sebab, endapan Dana Reboisasi tersebut lebih besar dari alokasi anggaran Kementerian LHK (KLHK), sehingga perlu kreatifitas memadai untuk mengelolanya.

“Dengan besarnya pemanfaatan anggaran untuk perbaikan lingkungan, mudah-mudahan dampak signifikan dapat terjadi pada kualitas tanah dan hutan Indonesia,” jelas Akmal di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/6).

Menurut Akmal, selama ini Dana Reboisasi tersebut tidak dapat digunakan karena terikat pada implementasi prosedur undang-undang yang cukup ketat, yaitu UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, dan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

“Undang-undang Kehutanan mengatur ketentuan umum yang berkaitan dengan reboisasi, sedangkan undang-undang perimbangan lebih mengatur pada proporsi pusat dan daerah,” jelas Legislator PKS dari Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan II ini.

Diketahui, berdasarkan UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, Dana Reboisasi adalah dana yang dipungut dari pemegang izin usaha pemanfaatan hasil hutan dari hutan alam yang berupa kayu dalam rangka reboisasi dan rehabilitasi hutan.

Dana tersebut digunakan hanya untuk membiayai kegiatan reboisasi dan rehabilitasi serta kegiatan pendukungnya. Sedangkan pada pasal 41, ayat (1) menerangkan bahwa kegiatan reboisasi dan penghijauan merupakan bagian rehabilitasi hutan dan lahan. Kegiatan reboisasi dilaksanakan di dalam kawasan hutan, sedangkan kegiatan penghijauan dilaksanakan di luar kawasan hutan.

“Pada pembahasan anggaran tahun lalu, proyeksi APBN 2016 untuk KLHK sebesar Rp 6,3 T. Namun pada realisasi pengesahannya hanya RP 6,114 T. Padahal, tahun 2015, APBN KLHK sebesar Rp 6,6 T. Sehingga, wajar jika banyak kritik yang muncul, pemerintah telah abai terhadap perlindungan hutan dan konservasi,” jelas Akmal.

Oleh karena itu,  Akmal mengimbau kepada pemerintah agar pelaksanaan penggunaan dana reboisasi dapat dialokasikan secara baik agar tidak ada yang bocor.

“Dengan tidak ada kebocoran dana yang cukup besar ini, akan memberikan efektifitas kinerja pemerintah pada mengembalikan fungsi hutan yang sudah mulai berkurang akibat perusakan,” tambah Akmal.

Akmal berharap Dana Reboisasi tersebut mampu memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk bangsa. Bukan malah sebaliknya, menjadi masalah baru peluang korupsi baru.

“Karena lingkungan hutan kita sangat diandalkan dunia pada penghasil oksigen bumi yang sangat besar,” pesan Akmal

Dijelaskan, Dana Reboisasi awalnya berupa DAK (Dana Alokasi Khusus) yang kini menjadi DH (Dana Hibah) berdasar penjelasan umum Undang-Undang No.33 Tahun 2004. Model earmarking, yaitu dana yang berasal dari hutan dikembalikan lagi untuk hutan, pun perlu keseriusan dalam mengelolanya (BL)
-->

JK resmi buka Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2016

$
0
0

 


Pekan Lingkungan Hidup 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat tadi pagi (09/06/2016) telah resmi dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Yang menarik dari pembukaan tadi pagi adalah, JK disapa oleh seekor gajah yang membawa banner berwarna biru bertuliskan "Selamatkan Tumbuh dan Satwa Liar untuk Kehidupan,".

Usai membuka acara Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, JK ditemani Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya menyempatkan diri mengunjungi sejumlah stand peserta pameran.

Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan ke 20 yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Antheus ini dimeriahkan berbagai acara lingkungan seperti Pameran, Seminar, Talkshow, Games Booth, Eco Driving Rally, Green Music Festival serta Lomba menggambar dan mewarnai.

Pada acara ini Beritalingkungan.com juga berpartisipasi sebagai salah satu media partner (BL)

Walhi Bengkulu menangkan sengketa HGU di Mahkamah Agung

$
0
0

JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Bengkulu
berhasil memenangkan sengketa Hak Guna Usaha (HGU) dalam persidangan Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Sengketa tersebut berhasil dimenangkan WALHI setelah melalui berlarut-larut dalam persidangan, akhirnya Mahkamah Agung Republik Indonesia memutuskan menolak permohonan Kasasi Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Bengkulu atas permohonan informasi yang diajukan oleh WALHI Bengkulu.

Adapun informasi yang diminta WALHI Bengkulu adalah daftar HGU terbaru di Provinsi Bengkulu, Peta dan titik koordinat HGU PT Way Sebayur (PT Sandabi Indah Lestari) Kabupaten Seluma, PT Agri Andalas dan PT PTPN7.

Direktur WALHI Bengkulu, Beni Ardiansya menceritakan; proses sengketa informasi telah berlangsung cukup lama. Pada tanggal 28 November 2014 WALHI Bengkulu mengajukan permohonan informasi kepada Kanwil BPN Provinsi Bengkulu. Permohonan ditanggapi pada tanggal 16 Desember 2014 dengan menyatakan informasi yang diajukan belum dapat dipenuhi.

Selanjutnya tanggal 13 Januari 2015 WALHI Bengkulu mengajukan keberatan atas permohonan yang tidak diberikan oleh BPN. Dan pada tanggal 26 Januari 2015 permohonan keberatan ditanggapi oleh BPN Provinsi Bengkulu dengan kembali menyatakan permohonan informasi belum dapat dipenuhi.

“Karena BPN belum dapat memberikan permohonan informasi yang diminta, pada tanggal 13 Februari 2015, WALHI Bengkulu mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi kepada Komisi Informasi Provinsi Bengkulu,” kata Beni dalam rilisnya seperti dilansir Aktual.com, Kamis (9/6).

Kemudian pada tanggal 27 Juli 2015 Komisi Informasi mengabulkan permohonanan sengketa informasi oleh WALHI Bengkulu. BPN keberatan atas keputusan tersebut dan pada tanggal 14 Agustus 2015 mengajukan banding ke PTUN Bengkulu.

Pada tanggal 30 September 2016 PTUN juga menolak gugatan BPN dan menguatkan keputusan Komisi Informasi serta memerintahkan BPN untuk memberikan informasi sebagaimana keputusan Komisi Informasi.

BPN kembali keberatan dengan keputusan yang ada. Pada tanggal 26 Oktober 2015 BPN mengajukan kasasi ke Mahkama Agung. Selanjutnya, pada hari Kamis 04 Februari 2016 Mahkama Agung memutuskan menolak permohonan kasasi dari BPN dan menghukum BPN untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi sebesar 500.000 (lima ratus ribu rupiah).

Dengan keputusan ini maka BPN Provinsi Bengkulu harus segera memberikan data dan informasi yang diminta oleh WALHI Bengkulu.

“Sudah seharusnya pemerintah mau memberikan data dan informasi untuk kepentingan rakyat dan membuka akses atas informasi publik tanpa diminta permohonan (aktif) maupun sebaliknya. Apalagi telah ada Undang-Undang (UU) No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) merupakan produk regulasi yang bertujuan memberikan jaminan memperoleh informasi publik dalam meningkatkan partisipasi aktif masyarakat pada proses penyelenggaraan negara,” tukas Beni.

Beni menegaskan bahwa informasi yang diminta oleh WALHI Bengkulu bernilai penting untuk mendukung upaya penyelamatan lingkungan hidup di Provinsi Bengkulu. Informasi juga berguna untuk membantu pemerintah dalam menyelesaikan konflik agraria di Provinsi Bengkulu.(AC)
-->

Menteri LHK gadeng BMKG dalam pengendalian perubahan iklim

$
0
0



JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Jumat kemarin berkunjungi kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jakarta.

Kunjungan ini dalam rangka mensinergikan kerja Kementerian LHK dengan BMKG agar semakin memperkuat kerja pengendalian perubahan iklim nasional.

Sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian, BMKG memiliki kemampuan dalam mengumpulkan dan menganalisis data di bidang meteorologi, klimatologi dan geofisika. Ini sangat berguna agar kerja pengendalian perubahan iklim nasional menjadi semakin baik.

“Hubungan kerja Kementerian LHK dalam agenda perubahan iklim dengan BMKG secara keseluruhan sebenarnya sangat penting dan  strategis. BMKG menjadi bagian utama di dalam proses measuring, reporting and verification (MRV) dan pada gilirannya juga dalam proses pembentukan kebijakan-kebijakan baru. Sinergi ini harus dibangun karena  peran BMKG itu salah satunya melayani semua sektor-sektor yang terkait dengan perubahan iklim”, kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.

Dalam kunjungannya ke BMKG, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, mengajak Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG), Nazir Foead, Ketua Dewan Pengarah Pengendalian Perubahan Iklim dan sekaligus penasihat senior Menteri LHK untuk perubahan iklim, Sarwono Kusumaatmadja,  serta jajaran Eselon I dan II Kementerian LHK.

Kedatangan Menteri LHK disambut oleh Ketua BMKG, Andi Eka Sakya beserta jajarnya. Menteri LHK diajak berkeliling melihat fasilitas yang dimiliki BMKG dalam mengamati dan memahami fenomena meteorologi, klimatologi dan geofisika.

Mereka juga diajak melihat fasilitas Meteorology Early Warning System (MEWS) fasilitas ini oleh BMKG dibentuk sebagai antisipasi resiko dari perilaku cuaca yang terjadi. Sistem ini mampu memberikan peringatan dini terhadap perilaku cuaca yang signifikan kepada masyarakat.

Termasuk mengujungi fasilitas  TEWS (Tsunami Early Warning System) yang dapat  memberikan peringatan dini terjadinya tsunami pasca adanya gempa  bumi, serta melihat fasilitas CEWS (Climatological Early Warning System) yang merupakan sistem peringatan dini iklim.

Kesemua fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh BMKG ini sangat berguna dalam mendukung upaya pengendalian perubahan iklim dan sistem ini unggul karena  bekerja melalui citra satelit, sehingga mempermudah dalam melakukan pengamatan secara visual dan real time.

Dalam diskusi diakhir sesi kunjungan, Kepala BRG, Nazir Foead juga menginginkan kerjasama yang erat  dengan BMKG.

“saya melihat peran penting BMKG dalam mendukung kerja restorasi gambut. Terutama dalam pembasahan gambut yang sangat perlu memperhatikan data curah hujan. Contohnya dalam pembangunan sekat kanal gambut yang tata waktunya dalam hal memperhatikan curah hujan tidak boleh salah karena akan mengakibatkan kegagalan dalam menjaga tinggi muka air gambut”, ujarnya.

Sementara itu Ketua Dewan Pengarah Pengendalian Perubahan Iklim, Sarwono Kusumaatamadja menekankan tentang sinergi antar lembaga pemerintah dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup. 

“Hubungan Kementerian LHK dengan lembaga dan badan pemerintah sangat penting karena tugas kementerian LHK yang terkait lingkungan hidup ini merupakan hal yang menyangkut  kepentingan semua orang. Saat ini eranya  masyarakat ingin melihat hasil kerja pemerintah pada sesuatu yang berbentuk fakta, oleh karena itu dengan bekerjasama bersama BMKG, maka  Kementerian LHK akan dimudahkan mendapatkan data dan informasi yang up to date dan bahkan dapat dilihat secara real time”, jelasnya.

Kunjungannya kali ini bertepatan dengan bulan Ramadhan, sehingga rombongan Kementerian LHK  mendapat jamuan makan buka puasa  dari jajaran BMKG. (BL)
-->

Menteri LHK Lepasliarkan 40 Ekor Jalak Putih

$
0
0

Menteri LHK ,Siti Nurbaya kunjungi Taman Safari Indonesia Cisarua bogor sabtu pagi 11 Juni 2016 dalam acara “Pelepasliaran Jalak Putih (Sturnus melanopterus)” sebanyak 40 ekor di Kawasan Taman Safari Indonesia, Penyerahan Orangutan pasca repatriasi dari Thailand  serta penyerahan Kakatua hasil penyerahan masyarakat kepada lembaga konservasi serta penitipan Harimau Sumatera bernama Giring untuk Perawatan⁠⁠⁠⁠
-->
Viewing all 1284 articles
Browse latest View live